BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang selanjutnya disebut dengan MPM REMA UNY marupakan salah satu wadah legal dan formal berbentuk kesatuan bagi kegiatan Organisasi Mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta.
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta pada Bab II tentang MPM REMA UNY dijelaskan bahwa anggota MPM REMA UNY terdiri dari seluruh anggota Dewan perwakilan Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang selanjutnya disebut DPM REMA UNY dan Dewan Perwakilan Fakultas yang selanjutnya disebut DPF.
Kepengurusan MPM REMA UNY sekurang-kurangnya terdiri dari satu orang ketua dan dua orang wakil ketua sebagai pemimpin MPM REMA UNY. Sedangkan wewenang MPM REMA UNY seperti dijelaskan pada pasal 3 Bab II adalah melakukan amandemen dan menetapkan Undang-undang Dasar Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, melantik Presiden dan atau wakil Presiden Badan Esekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogakarta, memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya, bila melanggar Undang-Undang Republik Mahasiswa, meminta mengevaluasi, menilai dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Presiden Repubik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyayakrta, serta melakukan pengawalan pelaksanaan terhadap pelaksanaan Undang-undang Republik Mahasiswa.
Dalam suatu organisasi tertentu misalnya MPM REMA UNY pasti terdapat jaringan sosial untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan keorganisasian, hal tersebut sangat dibutuhkan mengingat peranan MPM REMA UNY yang sangat penting dalam suatu organisasi mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta.
Jaringan sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari individu (atau organisasi) yang terikat dengan satu atau lebih tipe tertentu yang saling ketergantungan. Dalam ilmu matematika, jaringan sosial dapat diaplikasikan kedalam teori graf yang terdiri dari simpul dan lintasan. Simpul dalam jejaring sosial merupakan aktor individu, sedangkan lintasan dalam jejaring sosial merupakan hubungan antara aktor.
Dalam bentuk sederhana, jejaring sosial adalah peta dari semua hubungan yang dilakukan oleh aktor dalam suatu wadah organisasi. Pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan gambaran tentang analisis jejaring sosial serta akan menganalisis jaringan sosial yang terdapat di MPM REMA UNY tahun 2010/2011.
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan menjadi beberapa masalah sebagai berikut:
1.Bagaimana aplikasi teori graf dalam analisis jejaring sosial?
2.Bagaimana pembuatan peta analisis jejaring sosial dengan menggunakan teori graf?
3.Bagaimana menganalisa jejaring sosial di MPM REMA UNY tahun 2010/2011?
C.Batasan Masalah
Dalam menganalisa jejaring sosial di Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dilakukan beberapa batasan sebagai berikut:
1.Data yang dianalisis hanya data hubungan antar anggota dalam organisasi MPM REMA UNY tahun 2010/2011.
2.Penganalisaan hanya dilakukan pada anggota MPM REMA UNY tahun 2010/2011.
3.Dalam menganalisis jejaring sosial MPM REMA UNY tahun 2010/2011 hanya menggunakan perhitungan-perhitungan matematika tanpa menggunakan program tertentu.
D.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan skripsi tentang Aplikasi Graf dalam Analisis Jejaring Sosial pada Organisasi Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2010/ 2011 adalah sebagai berikut:
Mengetahui aplikasi teori graf dalam analisis jejaring sosial di Organisasi Majelis Permusyawarata Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2010/2011, serta mengetahui cara penganalisaan dalam suatu jaringan organisasi.
E.Manfaat Penulisan
Penulisan skripsi tentang Aplikasi Graf dalam Analisis Jejaring Sosial pada Organisasi Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2010/ 2011 dimaksudkan untuk menganalisis suatu jaringan dalam organisasi MPM REMA UNY tahun 2010/1011, sehingga nantinya dapat disimpulkan seberapa berperannya aktor dalam organisasi yang dijalaninya, dan dari hal sederhana ini dapat diaplikasikan juga dalam pembongkaran jaringan teroris yang akhir-akhr ini sangat meresahkan di Indonesia.
Tuesday, July 6, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Atas Komentarnya (Thanks for comments)